Armada Band bermula dari sebuah nama band yang cukup popular di Palembang yaitu Kertas Band, yang membawakan lagu berjudul Kekasih Yang tak Dianggap (yang kemudian dipopulerkan kembali oleh Pinkan Mambo). Secara resmi mereka membawa nama Kertas Band di bulan Mei 2005 dengan personilnya Rizal (vokal), Radha (gitar), Argha (gitar), Endra (bass), dan Andit (drum).
Di Palembang, nama Kertas ini cukup melejit dan boleh diperhitungkan. Kertas juga hanya iseng merekam lagu-lagu mereka yang lantaran dibuat indie album yang nantinya mereka bermaksud untuk mengirimkannya ke radio-radio di Palembang. Dan alhasil respon terhadap lagu-lagu Kertas pun cukup bagus, Kertas juga tidak menyangka kalau lagu mereka sempat dibajak dijadikan sebuah kompilasi bajakan. Saat mereka manggung di daerah Sumatera, seorang produser dari Jakarta menawarkan untuk rekaman album, dengan janji akan membuat band ini berkembang seperti band-band papan atas lainnya. Tanpa pikir panjang, mereka meng-iya-kan tawaran tersebut, yang berujung masalah karena pembagian royalti yang didapat serta pembagian honor manggung, karena dari awal mereka juga tidak mempelajari aturan kontrak yang ada. Sambil menyelesaikan proses hukum masalah itu, Kertas mencoba untuk kembali hadir dengan semangat yang baru, ditandai dengan pergantian nama band mereka, menjadi Armada Band.
